Bahayanya Tidur Setelah Makan

Saat perut kenyang setelah makan, kebanyakan orang akan merasa mengantuk dan tak jarang juga langsung tidur. Tak hanya bisa menimbun lemak, langsung tidur setelah makan bisa mengakibatkan hal buruk pada tubuh. Apa saja?

Langsung tidur setelah makan dapat membuat tubuh Anda bekerja keras untuk mencerna makanan terakhir yang masuk ke perut dan hal tersebut dapat menyebabkan masalah, mulai dari gangguan pencernaan hingga peningkatan risiko stroke.

Berikut beberapa bahaya yang terjadi jika Anda langsung tidur setelah makan, seperti dilansir Livestrong, Senin (23/4/2012):

1. Berat badan naik
Untuk menurunkan berat badan, Anda harus membakar kalori lebih banyak dari kalori yang Anda masukkan ke tubuh. Makan larut malam sangat berbahaya karena bisa membuat tubuh menumpuk lemak lebih banyak. Jika Anda lapar tengah makan, sebaiknya cobalah mengisi perut dengan makanan sehat seperti salad dan buah, bukan makanan tinggi kalori seperti kue atau pizza.

2. Rasa panas di dada
Berbaring setelah makan mungkin akan membuat Anda merasa baik pada awalnya. Tapi sementara tubuh beristirahat, sistem pencernaan akan bekerja keras. Langsung tidur setelah makan bisa memicu sakit maag, yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung sehingga menimbulkan rasa panas yang menyebar naik dari perut ke dada dan kadang sampai tenggorokan.

3. Refluks asam
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam terjadi karena katup antara perut dan kerongkongan tidak menutup sepanjang jalan. Hal ini memungkinkan asam lambung untuk kembali ke tenggorokan, yang menyebabkan sensasi terbakar. Berbaring ke sisi kanan setelah makan dapat memperburuk kondisi ini.

4. Stroke
Langsung tidur setelah makan juga dapat meningkatkan peluang untuk mengalami stroke, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di University of Ioannina Medical School di Yunani.

Penelitian yang difokuskan pada 500 orang sehat, menemukan bahwa orang yang menunggu paling lama antara makan dan tidur berada di risiko terendah mengalami stroke.

Teori pertama menyebutkan hal ini terjadi karena refluks asam lebih mungkin menyebabkan apnea tidur, yaitu henti napas saat tidur yang dapat meningkatkan risiko stroke.

Teori lain menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena sistem pencernaan bekerja keras sehingga dampaknya meningkatkan tekanan darah, kadar gula darah dan mungkin juga mempengaruhi kolesterol yang meningkatkan peluang stroke. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Sumber : Detik





TIDAK SEMUDAH ITU

Jika Anda suka mengatakan 'tidak semudah itu' setiap kali mendengar nasihat, pastikan Anda segera melakukan nasihat itu.

Sesuatu itu sulit - bukan untuk dihindari, tapi untuk segera dilakukan.

Menunda tindakan akan mengubah yang mudah menjadi sulit, dan yang sulit menjadi tidak mungkin.

Komentar tanpa tindakan hanya memperdalam rasa minder.

Apa pun yang Anda dengar, mudah atau sulit, segeralah bertindak.

Yang untung adalah Anda, bukan yang memberi nasihat.

Dan jika Anda tidak bertindak, siapa lagi yang rugi?

Ikhlaslah bertindak.

Mario Teguh - Loving you all as always

Hayoo?! Mau bilang 'gak semudah itu' lagi ya?

He he … jangan persulit kehidupan yang sudah sulit ini.

Love you,

MT


Sumber : Facebook MT

Kebaikan dan Ketidakjujuran

Kebaikan tidak akan pernah menua.

Orang yang hidupnya melemah, selalu karena kebaikannya turun.

Dan masyarakat yang hidupnya berantakan, pasti karena tidak dipimpin dengan baik.

Untuk hidup tenang, kita tidak harus menjadi orang kecil.

Karena tidak sedikit orang kecil yang hidupnya tidak tenang.

Satu-satunya yang membuat kita hidup tidak tenang, baik sebagai orang besar atau orang kecil adalah ketidak-jujuran.

Kita akan damai hanya jika kita setia kepada yang benar.

Mario Teguh - Loving you all as always


www.PulStarOne.com
An MTSC Company

Kamasutra Syariah: Tehnik Hubungan Suami-Istri Islami

Panduan Berhubungan Intim dalam Perspektif Islam

Sebagai bagian dari fitrah kemanusiaan, Islam tidak pernah memberangus hasrat seksual. Islam memberikan panduan lengkap agar seks bisa tetap dinikmati seorang muslim tanpa harus kehilangan ritme ibadahnya.

Sebagai salah tujuan dilaksanakannya nikah, hubungan intim –menurut Islam– termasuk salah satu ibadah yang sangat dianjurkan agama dan mengandung nilai pahala yang sangat besar. Karena jima’ dalam ikatan nikah adalah jalan halal yang disediakan Allah untuk melampiaskan hasrat biologis insani dan menyambung keturunan bani Adam.

Jima’ Itu Ibadah

Selain itu jima’ yang halal juga merupakan ibadah yang berpahala besar. Rasulullah SAW bersabda, “Dalam kemaluanmu itu ada sedekah.” Sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dengan menggauli istri kita?.” Rasulullah menjawab, “Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa? Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di jalan yang halal, kalian akan berpahala.” (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah)

Karena bertujuan mulia dan bernilai ibadah itu lah setiap hubungan seks dalam rumah tangga harus bertujuan dan dilakukan secara Islami, yakni sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan sunah Rasulullah SAW.
Hubungan intim, menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam Ath-Thibbun Nabawi (Pengobatan ala Nabi), sesuai dengan petunjuk Rasulullah memiliki tiga tujuan: memelihara keturunan dan keberlangsungan umat manusia, mengeluarkan cairan yang bila mendekam di dalam tubuh akan berbahaya, dan meraih kenikmatan yang dianugerahkan Allah.

Ulama salaf mengajarkan, “Seseorang hendaknya menjaga tiga hal pada dirinya: Jangan sampai tidak berjalan kaki, agar jika suatu saat harus melakukannya tidak akan mengalami kesulitan; Jangan sampai tidak makan, agar usus tidak menyempit; dan jangan sampai meninggalkan hubungan seks, karena air sumur saja bila tidak digunakan akan kering sendiri.

Wajahnya Muram

Muhammad bin Zakariya menambahkan, “Barangsiapa yang tidak bersetubuh dalam waktu lama, kekuatan organ tubuhnya akan melemah, syarafnya akan menegang dan pembuluh darahnya akan tersumbat. Saya juga melihat orang yang sengaja tidak melakukan jima’ dengan niat membujang, tubuhnya menjadi dingin dan wajahnya muram.”

Sedangkan di antara manfaat bersetubuh dalam pernikahan, menurut Ibnu Qayyim, adalah terjaganya pandangan mata dan kesucian diri serta hati dari perbuatan haram. Jima’ juga bermanfaat terhadap kesehatan psikis pelakunya, melalui kenikmatan tiada tara yang dihasilkannya.

Orgasme, Faragh

Puncak kenikmatan bersetubuh tersebut dinamakan orgasme atau faragh. Meski tidak semua hubungan seks pasti berujung faragh, tetapi upaya optimal pencapaian faragh yang adil hukumnya wajib. Yang dimaksud faragj yang adil adalah orgasme yang bisa dirasakan oleh kedua belah pihak, yakni suami dan istri.

Mengapa wajib? Karena faragh bersama merupakan salah satu unsur penting dalam mencapai tujuan pernikahan yakni sakinah, mawaddah dan rahmah. Ketidakpuasan salah satu pihak dalam jima’, jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan mendatangkan madharat yang lebih besar, yakni perselingkuhan. Maka, sesuai dengan prinsip dasar islam, la dharara wa la dhirar (tidak berbahaya dan membahayakan), segala upaya mencegah hal-hal yang membahayakan pernikahan yang sah hukumnya juga wajib.

Namun, kepuasan yang wajib diupayakan dalam jima’ adalah kepuasan yang berada dalam batas kewajaran manusia, adat dan agama. Tidak dibenarkan menggunakan dalih meraih kepuasan untuk melakukan praktik-praktik seks menyimpang, seperti sodomi (liwath) yang secara medis telah terbukti berbahaya. Atau penggunaan kekerasaan dalam aktivitas seks (mashokisme), baik secara fisik maupun mental, yang belakangan kerap terjadi.
Maka, sesuai dengan kaidah ushul fiqih “ma la yatimmul wajibu illa bihi fahuwa wajibun” (sesuatu yang menjadi syarat kesempurnaan perkara wajib, hukumnya juga wajib), mengenal dan mempelajari unsur-unsur yang bisa mengantarkan jima’ kepada faragh juga hukumnya wajib.

Bagi kaum laki-laki, tanda tercapainya faragh sangat jelas yakni ketika jima’ sudah mencapai fase ejakulasi atau keluar mani. Namun tidak demikian halnya dengan kaum hawa’ yang kebanyakan bertipe “terlambat panas”, atau –bahkan— tidak mudah panas. Untuk itulah diperlukan berbagai strategi mempercepatnya.

Foreplay: Ciuman

Salah satu unsur terpenting dari strategi pencapaian faragh adalah pendahuluan atau pemanasan yang dalam bahasa asing disebut foreplay (isti’adah). Pemanasan yang cukup dan akurat, menurut para pakar seksologi, akan mempercepat wanita mencapai faragh.

Karena dianggap amat penting, pemanasan sebelum berjima’ juga diperintahkan Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR. At-Tirmidzi).

Ciuman dalam hadits diatas tentu saja dalam makna yang sebenarnya. Bahkan, Rasulullah SAW, diceritakan dalam Sunan Abu Dawud, mencium bibir Aisyah dan mengulum lidahnya. Dua hadits tersebut sekaligus mendudukan ciuman antar suami istri sebagai sebuah kesunahan sebelum berjima’.

Ketika Jabir menikahi seorang janda, Rasulullah bertanya kepadanya, “Mengapa engkau tidak menikahi seorang gadis sehingga kalian bisa saling bercanda ria? …yang dapat saling mengigit bibir denganmu.” HR. Bukhari (nomor 5079) dan Muslim (II:1087).

Bau Mulut

Karena itu, pasangan suami istri hendaknya sangat memperhatikan segala unsur yang menyempurnakan fase ciuman. Baik dengan menguasai tehnik dan trik berciuman yang baik, maupun kebersihan dan kesehatan organ tubuh yang akan dipakai berciuman. Karena bisa jadi, bukannya menaikkan suhu jima’, bau mulut yang tidak segar justru akan menurunkan semangat dan hasrat pasangan.

Sedangkan rayuan yang dimaksud di atas adalah semua ucapan yang dapat memikat pasangan, menambah kemesraan dan merangsang gairah berjima’. Dalam istilah fiqih kalimat-kalimat rayuan yang merangsang disebut rafats, yang tentu saja haram diucapkan kepada selain istrinya.

Sentuhan

Selain ciuman dan rayuan, unsur penting lain dalam pemanasan adalah sentuhan mesra. Bagi pasangan suami istri, seluruh bagian tubuh adalah obyek yang halal untuk disentuh, termasuk kemaluan. Terlebih jika dimaksudkan sebagai penyemangat jima’. Demikian Ibnu Taymiyyah berpendapat.

Syaikh Nashirudin Al-Albani, mengutip perkataan Ibnu Urwah Al-Hanbali dalam kitabnya yang masih berbentuk manuskrip, Al-Kawakbu Ad-Durari,

“Diperbolehkan bagi suami istri untuk melihat dan meraba seluruh lekuk tubuh pasangannya, termasuk kemaluan. Karena kemaluan merupakan bagian tubuh yang boleh dinikmati dalam bercumbu, tentu boleh pula dilihat dan diraba. Diambil dari pandangan Imam Malik dan ulama lainnya.”

Berkat kebesaran Allah, setiap bagian tubuh manusia memiliki kepekaan dan rasa yang berbeda saat disentuh atau dipandangi. Maka, untuk menambah kualitas jima’, suami istri diperbolehkan pula menanggalkan seluruh pakaiannya. Dari Aisyah RA, ia menceritakan, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalm satu bejana…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Untuk mendapatkan hasil sentuhan yang optimal, seyogyanya suami istri mengetahui dengan baik titik-titik yang mudah membangkitkan gairah pasangan masing-masing. Maka diperlukan sebuah komunikasi terbuka dan santai antara pasangan suami istri, untuk menemukan titik-titik tersebut, agar menghasilkan efek yang maksimal saat berjima’.

Mendesah

Diperbolehkan bagi pasangan suami istri yang tengah berjima’ untuk mendesah. Karena desahan adalah bagian dari meningkatkan gairah. Imam As-Suyuthi meriwayatkan, ada seorang qadhi yang menggauli istrinya. Tiba-tiba sang istri meliuk dan mendesah. Sang qadhi pun menegurnya. Namun tatkala keesokan harinya sang qadhi mendatangi istrinya ia justru berkata, “Lakukan seperti yang kemarin.”

Satu hal lagi yang menambah kenikmatan dalam hubungan intim suami istri, yaitu posisi bersetubuh. Kebetulan Islam sendiri memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada pemeluknya untuk mencoba berbagai variasi posisi dalam berhubungan seks. Satu-satunya ketentuan yang diatur syariat hanyalah, semua posisi seks itu tetap dilakukan pada satu jalan, yaitu farji. Bukan yang lainnya.

Allah SWT berfirman, “Istri-istrimu adalah tempat bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.” QS. Al-Baqarah (2:223).

Posisi Ijba’, DoggyStyle

Menurut ahli tafsir, ayat ini turun sehubungan dengan kejadian di Madinah. Suatu ketika beberapa wanita Madinah yang menikah dengan kaum muhajirin mengadu kepada Rasulullah SAW, karena suami-suami mereka ingin melakukan hubungan seks dalam posisi ijba’ atau tajbiyah.

Ijba adalah posisi seks dimana lelaki mendatangi farji perempuan dari arah belakang. Yang menjadi persoalan, para wanita Madinah itu pernah mendengar perempuan-perempuan Yahudi mengatakan, barangsiapa yang berjima’ dengan cara ijba’ maka anaknya kelak akan bermata juling. Lalu turunlah ayat tersebut.

Terkait dengan ayat 233 Surah Al-Baqarah itu Imam Nawawi menjelaskan, “Ayat tersebut menunjukan diperbolehkannya menyetubuhi wanita dari depan atau belakang, dengan cara menindih atau bertelungkup. Adapun menyetubuhi melalui dubur tidak diperbolehkan, karena itu bukan lokasi bercocok tanam.” Bercocok tanam yang dimaksud adalah berketurunan.

Muhammad Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam ‘Aunul Ma’bud menambahkan, “Kata ladang (hartsun) yang disebut dalam Al-Quran menunjukkan, wanita boleh digauli dengan cara apa pun: berbaring, berdiri atau duduk, dan menghadap atau membelakangi..”

Demikianlah, Islam, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, lagi-lagi terbukti memiliki ajaran yang sangat lengkap dan seksama dalam membimbing umatnya mengarungi samudera kehidupan. Semua sisi dan potensi kehidupan dikupas tuntas serta diberi tuntunan yang detail, agar umatnya bisa tetap bersyariat seraya menjalani fitrah kemanusiannya. (Sumber: Sutra Ungu, Panduan Berhubungan Intim Dalam Perspektif Islam, karya Abu Umar Baasyir).*

Sumber : Berita Panas

Bukannya Ku Tak Mampu, Tapi Ku Tak Mau

Menonton acara di salah satu stasiun TV swasta yang dipandu oleh salah satu master magician sore ini membuatku tersadar akan perubahan diriku.

Banyak kejadian membuatku menjadi aktif di satu sisi dan pasif di sisi lain karena berbagai faktor. Menjadi pasif bukanlah sebuah niat awal, tapi seiring berbagai kejadian kemauan diri untuk menjadi aktif semakin terkikis. Melakukan sesuatu dengan rasa terpaksa itu sangat tidak nikmat, teman. Keinginan untuk merubah diri untuk kembali aktif seringkali muncul, namun semua tertekan oleh rasa nyaman.

Sebelum menjadi seperti ini, saya cuek melakukan aktifitas tanpa mendengarkan kata-kata orang lain dan mengerjakan sebisa mungkin yang menjadi tugas. Tapi ketika kepercayaan itu saya rasakan tak juga saya dapatkan dengan sepenuh meskipun seringkali saya singgung dengan halus, hati saya seakan membeku. Apalagi pada saat terakhir saya hadir meskipun terlambat dan disinggung didepan semua.

Dari mulai saat itu saya membuat sikap untuk pasif. Banyak pekerjaan yang bisa saya kerjakan di tempat lain daripada harus 'makan ati' di tempat itu.

Melalui ini saya hanya mengingatkan, terkadang apa yang Anda lihat itu bukanlah seluruh cerita. Janganlah suka menghakimi seseorang akan apa yang diperbuatnya tanpa melihat seluruh cerita.

Dan sekali lagi ini adalah soal : "Mampu atau tidak, bisa atau tidak, hanyalah salah satu bentuk implementasi dari kemauan." *SokBijak*

Surat Dari Mario Teguh

Adik-adikku yang baik hatinya, dengarlah ini ya?

Kalau marah, jangan bicara. Kalau bicara, jangan terdengar marah.

Kalau lembut, jangan lemah. Kalau tegas, jangan kasar.

Kalau tidak mau dibalas, jangan memukul. Kalau memukul, sekalian keras.

Itu yang menjadikanmu disegani.

Maka bangunlah kekuatan pribadi dan pengaruhmu sejak muda.

Mampukanlah dirimu sebagai petarung, tapi tampillah sebagai penyayang, agar orang mencintaimu karena kelembutanmu, dan menyeganimu karena ketegasanmu dalam menghukum.

Tirulah sifat Tuhan, Yang Maha Lembut dalam kemurahanNya, tapi Maha Tegas dalam memastikan kepatuhan kepada yang benar.

Dengannya, tanpa menjadi kepala negara, engkau pantas menjadi guru bagi kepala negara lima benua.

Mario Teguh - Loving you all as always

Surat Pemberitahuan (SPt) Pajak Penghasilan (PPh) 2011

Sekarang sudah pertengahan bulan Februari, bagi Anda yang memiliki usaha/penghasilan apalagi yang sudah ber-NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) sebaiknya sudah menyiapkan laporan keuangan tahun 2011 untuk dihitung, dibayarkan, dan dilaporkan Pajak Penghasilan-nya.

Bila Anda memiliki kesulitan silakan datang ke Kantor Pelayanan Pajak terdekat.

Bila ingin cara mudah, silakan kirim surat elektronik ke saya dengan melampirkan :

1. Laporan Keuangan Usaha yg dijalankan 2011;
2. Bukti Potong Pajak Penghasilan;
3. Daftar Harta;
4. Daftar Hutang; dan
5. Kartu Keluarga.

Ini untuk Wajib Pajak Orang Pribadi. Biaya jasa? Kita bicarakan nanti... ;)

Adf.ly Cara Cari Uang Online

Adf.ly adalah penyedia layanan URL Shortener atau Pemendek URL yang membayar tiap membernya jika memendekkan URL/Link dengan jumlah klik (kalau Tidak Salah) 10000 untuk sekitar $4. Untuk payout/penarikan Adf.ly mematok minimum payout sebesar $5 yang akan dibayarkan ke akun Paypal (yang sudah terverifikasi tentunya) dan akun AlertPay anda.


Sebenanya Adf.ly ini tidak hanya menyediakan pemendek URL saja juga menyediakan layanan advertising atau periklanan dengan menawarkan kepada calon pengiklan sebesar $5 untuk 1000 kali tayang iklan mereka. Ini bisa saja menjadi alternatif untuk mendatangkan pengunjung ke situs/blog anda juga bisa digunakan untuk mempromosikan produk yang anda miliki.


Tips Agar Cepat Payout Adf.ly :


  1. Pendekan URL yang banyak dicari orang-orang, misalnya Film-film terbaru, file MP3, dan link download lainnya.
  2. Jika anda Blogger, gunakan fasilitas Full Page Script yang telah disediakan Adf.ly lalu copy-paste pada blog anda jika terdapat tautan/link keluar dari blog anda. Ini berfungsi untuk memudahkan manajerial link keluar sebab tidak mungkin juga kan kita mengubah URL nya satu per satu??
  3. Sebarkan link-link Adf.ly di forum-forum atau gunakan facebook sebagai media nya jika di forum tidak memungkinkan mengingat umumnya forum-forum memiliki rule yang tidak mengizinkan membernya untuk menggunakan link sejenis Adf.ly ini.
  4. Bersabar dan Fokus :-)


Berminat untuk cari uang online menggunakan Adf.ly?